Rawa Pening





Alkisah, ada seorang anak kecil yang malang datang ke sebuah desa kecil. Dia sangat lapar dan lemah. Dia mengetuk setiap pintu dan meminta makanan, tetapi tidak ada yang peduli padanya. Tidak ada yang mau membantu anak kecil itu.


Akhirnya, seorang wanita murah hati membantunya. Dia memberinya tempat tinggal dan makanan. Ketika anak laki-laki itu ingin pergi, wanita tua ini memberinya “lesung”, sebuah lesung kayu besar untuk menumbuk padi. Dia mengingatkannya, “tolong ingat, jika ada banjir kamu harus menyelamatkan diri. Gunakan “lesung” ini sebagai perahu”. Si “lesung” (anak kecil yang malang) senang dan berterima kasih kepada wanita tua itu.


Anak kecil itu melanjutkan perjalanannya. Saat dia melewati desa, dia melihat banyak orang berkumpul di lapangan. Anak laki-laki itu mendekat dan melihat sebatang tongkat tertancap di tanah. Orang-orang saling menantang untuk mencabut tongkat itu. Semua orang mencoba, tetapi tidak ada yang berhasil. “Bolehkah aku mencoba?” tanya anak kecil itu. Kerumunan tertawa mengejek. Bocah itu ingin mencoba peruntungannya sehingga dia melangkah maju dan mengeluarkan tongkatnya. Dia bisa melakukannya dengan sangat mudah. Semua orang tercengang. Tiba-tiba, dari lubang yang ditinggalkan tongkat itu, air menyembur keluar. Itu tidak berhenti sampai membanjiri desa. Dan tidak ada yang diselamatkan dari air kecuali anak laki-laki kecil dan wanita tua yang murah hati yang memberinya tempat tinggal dan makan. Saat dia memberitahunya, dia menggunakan "lesung" sebagai perahu dan mengambil wanita tua itu. Seluruh desa menjadi danau besar. Sekarang dikenal sebagai Danau Rawa Pening di Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia.

Comments

Popular posts from this blog

Bawang Merah dan Bawang Putih

Batu Menangis

Putri Tujuh